Skuad Timnas U17 Indonesia berpose sebelum duel perempat final Piala Asia U17 2025 Timnas U17 Indonesia vs Korea Utara digelar di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Senin (14/4/2025). 

Lihat Foto

Setelah berakhirnya penampilan di Piala Asia U17 2025, Timnas U-17 Indonesia diminta untuk menambah pemain guna meningkatkan performa Merah Putih di Piala Dunia U17 mendatang.

Kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara di perempat final menunjukkan adanya banyak kekurangan dalam tim asuhan Nova Arianto, meskipun mereka telah memastikan tempat di Pildun.

Pengamat sepak bola, Muhammad Kusnaeni, menekankan pentingnya mencari pemain berkualitas sebelum ajang Piala Dunia U17 2025.

“Nantinya, akan ada proses promosi-degradasi untuk menemukan pemain terbaik dalam skuad,” katanya.

Salah satu pendekatan yang bisa diambil adalah dengan memanggil pemain diaspora tambahan selain Mathew Baker.

“Kita perlu menambah pemain yang memiliki postur dan kualitas fisik yang mampu bersaing dengan atlet dari Eropa atau Afrika, yang kemungkinan akan menjadi lawan kita di fase grup,” ungkap Kusnaeni, seperti yang dilaporkan oleh Antara.

“Secara skill, pemain yang lumayan bagus. Tapi untuk bersaing di Piala Dunia kita juga membutuhkan pemain dengan postur dan kualitas fisik yang lebih tinggi,” tambahnya.

Coach Nova diharapkan dapat menemukan pemain dengan kriteria tersebut, baik dari kompetisi EPA (Elite Pro Academy) maupun Liga 1, 2, 3, 4, atau dari kalangan diaspora.

Saat ini, Mathew Baker adalah satu-satunya pemain diaspora yang berpartisipasi di Piala Asia U17 2025 untuk Indonesia.

Sementara itu, Lucas Lee yang sebelumnya ikut di Piala AFF U16 2024 tidak dapat bergabung karena harus menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat.

Menurut BolaSport.com, dua pemain diaspora yang menunjukkan minat untuk membela timnas U17 Indonesia adalah Miles de Vries (FC Utrecht) dan Ferran Alinegara (ADO Den Haag).

Keduanya juga sudah mengenakan jersey Garuda dan membagikannya di akun Instagram mereka.

Miles de Vries merupakan pemain sayap kelahiran 2009 yang saat ini bermain untuk FC Utrecht U15 dan memiliki keturunan Indonesia dari ayahnya. 

BolaSport juga menyebutkan bahwa neneknya berasal dari Surabaya dan merupakan 100 persen orang Indonesia.

Sementara itu, Ferran Alinegara adalah kiper berusia 15 tahun yang lahir pada 2010. Dia menyatakan bahwa kedua orangtuanya adalah 100 persen orang Indonesia, meskipun ia lahir di Belanda.

Ferran juga mengonfirmasi bahwa ia sudah memiliki paspor Indonesia, yang tidak akan menghalanginya untuk membela timnas U17 Indonesia.

“Saya sudah punya paspor Indonesia,” ujarnya. “Saya masih di U15,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *