Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat berbicara dengan host podcast The Haye Way, Neal Peterson.

Lihat Foto

PSSI, Erick Thohir, optimis dengan waktu persiapan yang jauh lebih baik, Timnas Indonesia bisa berbicara banyak di ronde laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia pada Juni.

Erick Thohir juga mengutarakan bahwa kritikan yang datang kepada dirinya dan federasi usai kekalahan besar kontra Australia adalah hal wajar.

Hal tersebut disampaikan Ketua umum PSSI Erick Thohir dalam wawancaranya di acara Podcast asal Belanda bersama host Neal Petersen pada Jumat (18/4).

“Tentu saja kita optimis untuk laga bulan Juni nanti. Kita akan mempersiapkan dengan baik.”

“Untuk bisa lolos langsung atau finish di peringkat kedua ini tak mudah, tapi sepak bola adalah sepak bola kita tidak ada yang tahu,” lanjut mantan Presiden Inter Milan tersebut.

“Kita harus menang dalam dua pertandingan melawan China dan Jepang. Ini tidak mudah, khususnya saat bertandang ke kandang Jepang. Tetapi di sepak bola tidak ada yang tak mungkin sebelum bertanding, peluangnya masih 50:50,” ujarnya.

Menteri BUMN ini pun menyinggung soal antusiasme besar yang terbangun jelang laga debut Patrick Kluivert bersama skuad Garuda kala bertandang ke Australia.

Sayang, rasa penasaran tinggi terhadap apa yang bisa didatangkan oleh legenda sepak bola Belanda dan tim kepelatihan barunya tersebut tak terbayarkan karena Merah Putih kalah 1-5 di Sydney.

Beruntung, hasil buruk itu dibayar tuntas dengan kemenangan 1-0 lawan Bahrain pada laga selanjutnya yang membuat peluang Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih hidup.

“Sepak bola selalu menghadirkan drama, di mana kita sangat percaya diri mampu menahan imbang Australia, ternyata dalam pertandingan kita kalah telak 1-5, itulah sepak bola,” ungkapnya.

“Pada dasarnya sepak bola apapun hasil dari pertandingan sepak bola kita selalu tak bisa tidur,” tutur Erick melanjutkan. 

“Jika kita menang kita akan senyum, saat kalah kita sedih, bermain imbang pun kita tidak senang, tapi ada pikiran seharusnya tadi bisa menang.”

Sehingga, dirinya pun mengakui emosi publik Tanah Air dalam menyikapi kekalahan di Sydney walau ia meminta satu hal penting terkait timnas.

“Kita sebagai negara demokrasi, masyarakat bebas melakukan kritikan terhadap saya, federasi, timnas Indonesia, pelatih dan pemain. Tetapi kritik ini membuat kita harus lebih kuat kedepannya,” ujarnya menambahkan.

“Satu yang saya minta dengan sepenuh hati kepada semuanya jangan hancurkan timnas, jangan hancurkan pemain, ini adalah satu tim,” tegasnya.

“Saya respek dengan para penggemar Timnas Indonesia, setelah kemarin menang lawan Bahrain, mereka menyampaikan langsung untuk mendukung Timnas, mendukung Pelatih. sepak bola adalah drama, yang sudah selesai biarlah,” kata Erick. 

“Kini kita fokus bulan Juni yang menyisakan dua laga lagi.”

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *