Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel asal Belanda.

Lihat Foto

KOMPAS.com – Musim baru menjadi wajah baru, begitulah kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia yang akan berlangsung di bulan Agustus 2025 mendatang.

Super League 2025-2026 membuka lembaran baru sepak bola Indonesia dengan laga yang tidak biasa.

Jika laga pembuka identik mempertemukan juara Liga 1 dan Liga 2 musim sebelumnya, kali ini PT Liga Indonesia Baru (LIB) memilih duel Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta.

Laga pembuka akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (8/11/2025) mendatang.

Nama kompetisi yang baru berganti diiringi dengan regulasi baru. Setiap klub memiliki 11 pemain asing, delapan di antaranya bisa masuk daftar susunan pemain.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Tidak ada lagi batasan kawasan Asia, artinya klub bebas merekrut dari manapun demi meningkatkan kualitas permainan.

Namun di tengah hiruk-pikuk perubahan dan euforia sepak bola nasional, pelatih PSIM Jean-Paul van Gastel memilih untuk tetap tenang dan realistis.

Baginya, laga melawan Persebaya bukan sesuatu yang bisa langsung dinilai hanya dari nama besar lawan.

“Persebaya, tapi jujur saja, saya tidak tahu kekuatan timnya. Kami harus menonton pertandingannya, bagaimana mereka bermain, dan berlaku sebaliknya bagi mereka. Jadi, saya belum bisa menilai sekarang,” ujarnya.

Van Gastel menyadari bahwa laga pembuka itu bisa menjadi pertarungan penuh kejutan, terlebih PSIM merupakan klub promosi yang banyak dinanti kiprahnya di level tertinggi.

Saat ini, pelatih asal Belanda itu menyebut timnya masih dalam tahap pembentukan identitas permainan dan peningkatan kondisi fisik. Sehingga belum terburu-buru untuk persiapan teknis secara penuh.

“Ya, tapi kami baru main di pekan kedua bulan Agustus, jadi kami masih melatih aspek fisik, kami juga melatih aspek taktis untuk menentukan cara bermain kami. Jadi, bagi saya, pertandingan itu masih jauh ya,” kata Jean-Paul van Gastel.




Apalagi PSIM naik ke Super League bukan sekadar sebagai klub pelengkap. Dengan membawa harapan dan energi baru, serta ambisi untuk menunjukkan bahwa klub pantas berada di panggung utama sepak bola Indonesia.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *