
Timnas Putri Indonesia harus mengakhiri perjuangan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 dengan kekalahan tipis 1-2 dari Taiwan dalam laga terakhir fase grup, yang berlangsung pada Sabtu (5/7/2025).
Hasil di laga Taiwan vs Timnas Putri Indonesia ini memastikan bahwa skuad Garuda Pertiwi belum mampu melangkah ke putaran final turnamen kontinental tersebut.
Pada pertandingan kontra Taiwan, Garuda Pertiwi harus menang 6-0 atas Taiwan untuk memastikan kelolosan setelah Pakistan mengalahkan Kirgistan 2-1 beberapa jam setelahnya.
Namun, Shafira Ika dkk tertinggal lebih dulu melalui gol Su Yu-hsuan pada menit ke-20.
Pasukan Satoru Mochizuki berhasil menyamakan skor lewat gol Helsya Meisyaroh di menit ke-47, memanfaatkan kesalahan kiper lawan.
Harapan Indonesia untuk meraih poin kembali pupus setelah Taiwan mencetak gol kemenangan lewat tembakan jarak jauh Liu Yu-Chiao pada menit ke-75.
Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Garuda Pertiwi selama menjalani kualifikasi, setelah sebelumnya juga takluk 0-2 dari Pakistan.
Satu-satunya kemenangan diraih saat menghadapi Kirgistan. Dengan demikian, Indonesia mengakhiri kompetisi dengan satu kemenangan dan dua kekalahan.
Menanggapi hasil tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan bahwa timnas putri masih membutuhkan proses dan waktu dalam membangun fondasi kokoh.
Ia menyoroti perbedaan signifikan dalam durasi persiapan antara Indonesia dan Taiwan.
“Tadi saya disampaikan, persiapan tim Taiwan sudah dua tahun. Kita baru beberapa bulan,” ujar Erick Thohir dalam sesi doorstop seusai pertandingan.
“Tetapi kalau saya lihat, pemain-pemain kita hari ini bermain sangat baik. Walau kalah 1-2, performanya jauh lebih baik dibanding saat melawan Pakistan.”
Erick juga menegaskan pentingnya kontinuitas pembinaan, termasuk pemisahan fokus antara tim senior dan kelompok usia muda yang akan menjalani turnamen masing-masing dalam waktu dekat.
“Saya mengapresiasi penampilan tadi. Seakrang tim dibagi dua, dengan persiapan ke ajang AFC U19 dan seniornya ke Piala AFF (ASEAN Women’s Championship pada 6-12 Agustus).”
“Memang jumlah pemainnya tipis dan sudah kebayang siapa-siapa saja pemainnya, tetapi ya itu yang saya bilang, perlu waktu untuk membangun tim,” tambahnya.
Erick Thohir juga menegaskan bahwa program ambisius yang dijalankan PSSI bukan tanpa tujuan. Ia menekankan pentingnya melakukan lompatan dalam pembinaan sepak bola putri agar tidak stagnan.
“Apakah program kita ambisius? Ya, kita harus berani lakukan terobosan. Kalau tidak, jalan di tempat,” ujarnya.
Leave a Reply